1 Desember, tanggal itu merupakan hari HIV/AIDS Dunia. Pagi ini (Sabtu) saya pergi ke car free day untuk sebuah misi. Yaitu mengamati teman2 mahasiswa yang berjualan di sekitar Simpang Lima dan Jalan Pahlawan. Hasilnya.. kami tidak menemui banyak mahasiswa berjualan seperti biasa saya dan teman saya yang lain ketika di CFD. Malahan ketika pulang, saya menemukan bagaimana sekelompok orang berbaju merah mengkampanyekan Hari HIV/AIDS Dunia. Ohya, aku pernah membaca artikel mengenai hal itu., dan besok adalah tanggal itu. Untuk ikut menyuarakannya, maka saya memulai untuk menulis laman ini.
Gagasan untuk memperingati hari AIDS itu diusulkan oleh James W. Bunn dan Thomas Netter pada tahun 1987. Mereka berdua berdua adalah orang yang bekerja pada bagian informasi program AIDS di organisasi kesehatan dunia, WHO. Usul itu disampaikan kepada Direktur Program Global yang kini menjadi UNAIDS yaitu Dr. Jonathan Mann. Usulan itu dalam rangka untuk mempublikasikan mengenai AIDS dan meningkatkan kesadaran kepada masyarakat mengenai AIDS.
Mengapa tanggal 1 Desember? Pada suatu waktu James W. Bunn membutuhkan berita baru yang dapat menarik perhatian masyarakat setelah berita dipenuhi mengenai Pilpres pada bulan sebelumnya, November. Dan pada tanggal itu dianggap tepat untuk mempublikasikannya dengan harapan mendapat respon yang banyak dari masyarakat. Dan bulan Desember juga dipilihnya karena mendekati dengan perayaan natal. Aha cukup bagus analisis Bunn ini. James W. Bunn ini juga merupakan seorang jurnalis. Pantas!
Perlu untuk kmeningkatkan pengetahuan mengenai hal itu. Selain untuk wawasan, ini bisa menjadi sarana kita untuk membantu pencegahannya. Kita memang atau belum mampu menyelesaikan dan menyembuhkan penyakit ini. Tapi kita bisa mencegahnya. Beruntung, Alhamdulillah kita tidak tinggal dekat dengan penyakit itu. Tapi, pun, dilingkungan kita ada kaum yang menderita karna itu, marilah kita untuk tetap respect antar sesama. Sebagai manusia biasa ciptaan Tuhan, sebagai orang yang tidak bisa cukup banyak membantu permasalahan medisnya, sebagai seseorang yang tinggak dalam satu rukun dan rumpun, dan lainnya jagalah perasaan satu sama lain.
Perlu untuk kmeningkatkan pengetahuan mengenai hal itu. Selain untuk wawasan, ini bisa menjadi sarana kita untuk membantu pencegahannya. Kita memang atau belum mampu menyelesaikan dan menyembuhkan penyakit ini. Tapi kita bisa mencegahnya. Beruntung, Alhamdulillah kita tidak tinggal dekat dengan penyakit itu. Tapi, pun, dilingkungan kita ada kaum yang menderita karna itu, marilah kita untuk tetap respect antar sesama. Sebagai manusia biasa ciptaan Tuhan, sebagai orang yang tidak bisa cukup banyak membantu permasalahan medisnya, sebagai seseorang yang tinggak dalam satu rukun dan rumpun, dan lainnya jagalah perasaan satu sama lain.
Mendengar kata AIDS selain HIV, juga teringat dengan pengidap HIV yaitu kaum ODHA (Orang Dengan HIV AIDS). Kini banyak dukungan terhadap kaum ODHA yang pernah saya temui. dengan berbagai alasannya, banyak yang menganggap mereka untuk disalahkan atas perilakunya sendiri. Disalahkan dengan berbagai alasan orang yang tidak begitu tau dan mungkin belum pernah mencari tahu tentang penyakit itu. Emm, saya teringat tentang surat yang dikirmkan Melanie Soebono terhadap orang yang pernah berkata tidak sopan yang menyakiti kaum ODHA.
Dalam surat itu, kita bisa belajar suatu hal. Berpikirlah sebelum ngetweet. :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar