Minggu, 28 Februari 2016

Perilaku Manusia ?

Jumat lalu, kebetulan saya soljum di masjid baiturrahman. Eits, bukannya kebetulan, tapi disengajakan. Karna setelah mengikuti aktivitas baru saya di waktu itu yang disengajakan lokasi dekat dengan masjid tsb.
Khotbah seperti biasa saya mencoba memperhatikan, biasa, mubazir betul jika khotbah jumat dilewatkan, karna materi khotbah yang saya temui banyak mengangkat isu sosial masyarakat yang sedang terjadi, sounds like always up-to-date, huh? Saya mencoba memperhatikan langsung setelah sunah. "LGBT" ya beberapa bulan-bulan lalu saya mendengar kata tsb, dan beberapa teman saya ketika ngobrol saya coba obrolkan LGBT dimana pada saat itu akan diadakan diskusi tentang LGBT di salah tempat yang saya lupa, di semarang, teman saya terdengar asing dan terlebih kaget mengenai kepanjangan dan jika akan diadakan diskusi. Sekarang kata tersebut bak kata guyonan nggo konco.
Oke kembali lagi ke baiturrahman, khotib menyampaikan suatu perilaku dalam masyarakat sosial dalam hal seksual yaitu LGBT dimana merupakan pemyimpangan perilaku masyarakat. Poin yang disampaikan khotib adalah bahwa ajakan untuk tidak menjauhi, tidak mendiskriminasi orang atau pelaku LGBT karna kita juga sama manusia, bagaimana memanusiakan yang lain, bukan orangnya tapi perilakunya, jauhi perilakunya, ajak kembali orang tsb untuk menjauhinya. Mungkin seperti kata Pandji, punya temen G itu lucu loh.. Ohya? Ya barangkali saja, seperti teman yang mungkin sudah kita punya barangkali, yang orang jawa sebut wandu, lucu aja dan... geli. Hm
Poin yang cukup bagus dari khotib, lalu saya memikirkan teman perokok kita, dimana saya juga bergaul dengan manusia perokok. Saya tidak mempunyai masalah dengan perokok, ya sementara ini, bukan berarti selama saya tidak akan mengalami kehamilan, beresiko mendapat gangguan janin, dan yang lain. Perokok juga memiliki asalasan dan motivasi tertentuk untuk merokok. Dengar saja alamov (alasan dan motivasi) mereka, "Merokok itu obat, steess-rokok untuk tenang, selama merokok tidak melebihi dosis untuk saya merokok tidak masalah. Mereka yang sakit karena rokok karena dia melebihi dosis tubuh mereka untuk merokok". Nikmat! "Hal ternikmat setelah makan, rokok!", dengan sebat ditangan salah seorang teman perokok.
Pelaku LBGT pun juga memiliki alamov tersendiri, mungkin bagi G-B merokok anu juga suatu kenikmatan baginya. Tidak tau untuk yang huruf sebelahnya seperti apa. Ketidakmampuan mengontrol nafsu, mungkin orang-orang tersebut lemah dalam mengontrolnya, saya tidak tau betul atau tidak, tapi nafsu memang sumber penyakitnya dan sementara gejalanya tingkah, sikap, salah berperilaku, bergaul, dan melakukan hal lebih lanjut yang akhirnya menjadi benar-benar pusat perhatian masyarakat. Meresahkan sekali nafsu negatif itu.

Senin, 22 Februari 2016

Hari Peduli Sampah Plastik Nasional!




Minggu (21/2) menjadi hari peringatan Hari Peduli Sampah Plastik Nasional (HPSPN). Menarik! Hari Minggu itu, pagi tepatnya, kebetulan saya sedang berada di sekitaran Jl. Pahlawan-Simpang Lima (CFD). Banyak muda-mudi dari beberapa warna almamater, sekolah SMA, SMP, dan komunitas berkeliling membawa karung dan memungut sampah-sampah plastik. Bentuk kampanye ini menarik, namun tidak tahu bagaimana sebelumnya, mungkin lebhi menarik ketika mereka membuat challenge seperti mengumpulkan banyak-banyakan sampah plastik, hehe..

Pertanyaannya di kepala saya, darimana tanggal asal ditentukannya tanggal 21/2 sebagai HPSPN? Berikut saya kutipkan latar belakang dari web http://www.menlh.go.id/   

Hari Peduli Sampah Nasional, 21 Februari “Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional dipicu oleh terjadinya tragedi longsor sampah di Leuwigajah, Jawa Barat pada tanggal 21 Februari 2005. Penyebab longsor tersebut, diduga karena curah hujan yang sangat tinggi serta ledakan gas metana (CH4) yang terperangkap dalam timbunan sampah. Longsoran gunungan sampah tersebut menelan lebih dari 150 jiwa yang kemudian dinyatakan sebagai bencana lingkungan. Mayoritas korban adalah penduduk di sekitar TPA yang bekerja sebagai pemulung. Sejak itu, Hari Peduli Sampah (HPS) diperingati setiap tanggal 21 Februari untuk membangun komitmen kita bersama agar bencana akibat pengelolaan sampah yang kurang baik dan tidak berwawasan lingkungan tidak terulang”.

Sekitar satu tahun lalu, TPA Semarang sempat mengalami kebakaran, dan ya penyebab yang mungkin sama karena gas yang tertimbun di dalam sampah dan mendapati kondisi suhu yang terlalu panas dalam tumpukan sampah. 

Pemerintah pusat sebelumnya juga telah mengeluarkan kebijakan untuk pengolahan sampah plastik yang mudah diolah. Para retail di lingkungan kita menerapkan dengan menggunakan plastik yang akan terurai dalam waktu 2 tahun. Teknoligi ini yang bertuliskan oxium ini karya orang Indonesia yaitu dengan teknologi yang menggunakan OXIUM, cek www.oxium.net. Kampanye yang dilakukan pada tahun 2014 oleh Kementerian Lingkungan Hidup, “Gerakan Indonesia Peduli Sampah Menuju Masyarakat Berbudaya 3R (reduce, reuse, recycle) untuk Kesejahteraan Masyarakat” dengan taglineIndonesia Bersih Sampah 2020”.

Gerakan Indonesia Tanpa Kantong Plastik ini sudah sangat familiar di telinga saya, vocal sekali mengangkat isu, mengedukasi, dan mengkampanyekan pengurangan penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Gerakan itu setahu saya digagas oleh suatu gerakan yang kini bernama Greeneration. Ohya, sebagai contoh familiarnya gerakan pengurangan plastik, dalam bebrapa kegiatan yang teman2 pernah lakukan, panitia biasanya menyuruh membawa tumblr. Penggunaan tumblr atau tempat minum ini salah satu cara menghemat pengeluaran konsumsi panitia, eh-loh.. haha

Gerakan komunitas besar dengan visi besar, menurut saya masih tetap membutuhkan kehadiran negara. Sekarang kita melihat dan merasakannya, kebijakan peerintah mungkin terkesan terlambat atau lainnya, banyak orang pintar dijajarannya, akan tetapi mungkin butuh orang yang siap turun ikut bergerak, bukan hanya selebrasi. Apresiasi yang sangat tinggi untuk seluruh gerakan di Indonesia dan dunia baik kelompok atau individu yang jauh tergerak karena kesadaran hati. Gerakan masyarakat peduli sampah plastik kini bisa tersenyum lebar, dengan satu kebijakan lagi dari pemerintah, yang dilaunching langsung oleh Bapak Presiden, penerapan biaya atas plastik berlaku melalui retai-retail yang sementara ini diuji-cobakan pada sekitar 24 kota di Indonesia.

Kebijakan ini tiap retai berbeda, namun dari pemerintah mengenakan biaya RP 200,-. Survey saya di toko Anjay untuk plastik ukuran 1-3 dikenakan biaya Rp 300,- dan 4-6 biaya Rp 500,-. Berita di Metro TV hari ini menyebutkan apabila di Medan mengenakan biaya plastik Rp1500,- dan di Ambon sampai Rp5.000,-.
“Belanja Cantik Tanpa Kantong Plastik”, kampanye yang menarik! Sounds girly by-the-way hm.

Jabal Rahmah

Jabal Rahmah. Bukit ini merupakan bukit yang diyakini sebagai tempat pertemuan Nabi Adam AS dan Hawa pertama kali di dunia. Pusat Arafah in...